Bursa AS Menguat, Intip Strategi Trading Saham TKIM hingga MIDI!

11 Oktober 2023 07:47 WIB

Penulis:Hendra Wardana

Editor:Ananda Astri Dianka

IHSG Ditutup Melemah.jpg
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 9 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Indeks-indeks Wall Street menguat pada hari Selasa dengan S&P 500 dan Nasdaq menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu terakhir karena komentar dovish dari pejabat Federal Reserve AS mendorong imbal hasil obligasi turun.

Menyusul komentar dari pejabat tinggi The Fed pada hari Senin, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa bank sentral AS tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut, dan bahwa ia tidak melihat adanya resesi di masa depan. 

"Saya sebenarnya tidak berpikir kita perlu menaikkan suku bunga lagi" untuk menurunkan inflasi yang terlalu tinggi kembali ke target 2% The Fed," kata Bostic kepada American Bankers Association pada hari Selasa.

Pernyataan dari Bostic senada dengan pernyataan dari Wakil Ketua Fed Philip Jefferson dan Presiden Fed Dallas Lorie Logan, yang sehari sebelumnya mengisyaratkan bahwa lonjakan imbal hasil Treasury baru-baru ini, terutama di ujung panjang kurva imbal hasil, telah mengetatkan kondisi keuangan dan dapat membantu membatasi pertumbuhan dan inflasi.

Imbal hasil Treasury 10-tahun turun dari puncaknya selama 16 tahun pada hari Selasa, berada di jalur untuk penurunan satu hari paling tajam sejak Mei, karena perdagangan dilanjutkan di pasar obligasi AS yang telah ditutup untuk hari libur pada hari Senin.

Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (11/10/2023) akan bergerak menguat terbatas dengan menguji level Resistance terdekatnya pada 6.963 dan Classic Resistancenya di level 6.980.

Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu TKIM dan DRMA, sedangkan untuk Fast Trade ada MIDI dan OASA.

IHSG diprediksi menguat pada hari ini (11/10/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, di antaranya yaitu, mulai dari bursa global yang menunjukkan penguatan pada indeks majornya, seperti DJI menguat +0,40%, kemudian Nasdaq ditutup menguat sebesar +0,59%, serta S&P500 juga naik sebesar +0,52%.

Kemudian, terdapat kabar baik yang disuarakan oleh pejabat tinggi The Fed pada hari Senin, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa bank sentral AS tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut. 

Sehingga, menimbulkan reaksi positif pada pasar AS yang memperkirakan The Fed tidak akan bersikap Hawkish pada bulan November mendatang.

Selanjutnya datang dari domestik, Bank indonesia (BI) mengungkapkan tidak akan pesimis terhadap kinerja penjualan ritel eceran Indonesia pada September 2023 lalu. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September sebesar 200,2, atau tumbuh sebesar 1,0% (yoy). Hal ini menjadi sentimen positif bagi perekonomian Indonesia secara bulanan.

Dari segi teknikal, walaupun IHSG ditutup dan menyisakan Upper Shadow yang cukup dalam pada perdagangan selasa (10/10/2023), tetapi IHSG masih terus mencoba untuk menembus level Resistance nya pada 6.923. Serta, di sisi lain, indikator Stochastic menunjukkan adanya Goldencross dan candlestick kemarin ditutup diatas garis Moving Average 5. 

Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.875 dan resistance di level 7.000.

Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:

Kami merekomendasikan swing saham TKIM pada harga 9300, dengan TP1 di 9600, TP2 di 9800, dan SL di 9100. Selanjutnya, ada DRMA di harga 1425, dengan TP1 di 1470, TP2 di 1510, dan SL di 1390. 

Kemudian dari Fast Trade, ada saham MIDI di harga 486, dengan TP1 di 505, TP2 di 520, dan SL di 474. Masih dari Fast Trade ada saham OASA di harga 191, dengan TP1 di 197, TP2 di 202, dan SL di 186.