kolom
27 Oktober 2023 08:43 WIB
Penulis:Hendra Wardana
Editor:Ananda Astri Dianka
Dalam laporan yang dirilis pada portal berita TradingEconomics, PDB Kuartal-III Amerika Serikat mengalami pertumbuhan diatas ekspetasi berada pada 4,9% yang sebelumnya pada kuartal-II 2023 sebesar 2,1% atau lebih tinggi daripada konsensus analis reuters pada 4,3%.
Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan tingkat belanja konsumen naik 4% atau terbesar sejak Kuartal IV 2021 (vs 0,8% pada Kuartal II 2023). Di sisi lain, ekspor melonjak 6,2%, rebound dari penurunan 9,3% di Q2 2023 dan impor juga meningkat sebesar 5,7% dari sebelumnya -7,6% pada Q2. Kenaikan belanja konsumen juga diiringi dengan meningkatnya peminjaman utang oleh konsumen yang berpenghasilan rendah, sehingga memungkinkan pada kuartal-IV 2023, PDB AS tidak akan setinggi pada Q3. Dan juga kebijakan fiskal terkait kenaikan pajak
Meskipun demikian, pasar saham Amerika Serikat tidak memberikan sinyal positif terkait sentimen bagus tersebut. Hal ini dikarenakan adanya potensi pemogokan para buruh atau United Auto Workers. Sehingga, memberikan dampak buruk terhadap perusahaan industri dan manufaktur.
Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (27/10/2023) akan bergerak melemah terbatas dengan menguji level terdekatnya pada 6.660 dan Level Resistancenya di level 6.758. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu TPIA, GGRM, TAPG, dan SATU.
IHSG diprediksi melemah pada hari ini (27/10/2023) karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu, pelemahan indeks regional asia dan indeks major AS, seperti Nikkei 225 turun -2,14% dan Hang Seng turun -0,24%, serta indeks major US yang ditutup serempak melemah dengan rata-rata lebih dari -1%.
Selanjutnya dari Regional Asia, minimnya komunikasi strategis dan informasi dari pihak China terkait proyek-proyek kerja sama antara China dan negara-negara ASEAN menimbulkan berbagai prasangka. Tak hanya itu, masalah tersebut juga bisa mengancam kelangsungan kerja sama China di ASEAN. Situasi semakin buruk dengan ketiadaan penjelasan tentang kawasan industri besar yang dibangun dalam kerja sama China-Indonesia di daerah-daerah. Ditambah lagi dalam pelaksanaannya banyak tenaga kerja asing dari China terlibat dalam proyek-proyek besar tersebut.
Datang dari Domestik, asing melakukan aksi jual pada perdagangan kemarin hingga menyentuh angka Rp1,37 Trilliun yang diikuti dengan penurunan saham-saham dengan market cap terbesar seperti BBRI, BBCA, dan TLKM. Hal tersebut menjadi hal yang dinilai negatif bagi para pelaku pasar karena asing dalam beberapa hari ini telah melakukan aksi jual yang mendominasi pasar. Menurut data, kepemilikan saham oleh investor asing per tanggal 26 Oktober 2023 adalah sebesar 35% atau turun semenjak 2023 yang berada pada 37%.
Dari segi teknikal, pada perdagangan kemarin (26/10/2023), IHSG ditutup melemah dengan membentuk CandleStick Bearish Marubozu yang mengindikasikan terjadi kekuatan tekanan jual yang tinggi. Sehingga, membuat IHSG terjun bebas hingga turun sebanyak -1,75%. Di sisi lain, IHSG juga sudah berada pada Secondary Trend nya yang Bearish yang bisa dilihat dari Breakdown Dynamic Support nya pada MA 200.
Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:
Kami merekomendasikan swing saham TPIA pada harga 2730, dengan TP1 di 2830, TP2 di 2870, dan SL di 2660. Selanjutnya, ada GGRM di harga 26.625, dengan TP1 di 26.475, TP2 di 26.975, dan SL di 25.000. Kemudian masih dari Swing Trade, ada TAPG di harga 555, dengan TP1 di 575, TP2 di 590, dan SL di 540.
Terakhir, dari Fast Trade ada SATU di harga 137, dengan TP1 di 142, TP2 di 145, dan SL di 133.