Trenasia

Data PMI China Berbeda, Ekspansi atau Kontraksi? Saham INDY Hingga LPPF Layak Dipantau

Hendra Wardana in kolom 06 Juni 2025 02:56 WIB 1 min read
Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Aktivitas sektor jasa China berkembang pada laju tercepat dalam lima bulan terakhir di bulan Desember, menurut sebuah survei swasta yang diawasi secara luas, memberikan beberapa optimisme karena para pembuat kebijakan di Beijing berusaha untuk menstimulasi pemulihan yang goyah di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini.

Indeks manajer pembelian jasa Caixin yang disesuaikan secara musiman yang dirilis pada hari Kamis naik menjadi 52,9 di bulan Desember dari 51,5 di bulan sebelumnya, di atas ambang batas 50 poin yang memisahkan ekspansi dari kontraksi. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan 51,6 oleh para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.

Aktivitas berekspansi selama 12 bulan berturut-turut dan pada laju tercepat sejak bulan Juli. Pesanan baru meningkat, permintaan ekspor tumbuh dan prospek perusahaan untuk tahun 2024 membaik. PMI manufaktur Caixin juga menunjukkan sedikit ekspansi di bulan Desember dan sedikit peningkatan dari bulan sebelumnya.

Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (05/01/2024) akan bergerak melemah terbatas dengan menguji level Support pada 7.313 dan Resistance Psikologis di level 7.400. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing dan Fast Trade, yaitu INDY, LPPF, ESSA, dan SMDR.

IHSG diprediksi melemah pada hari ini (05/01/2024) karena beberapa sentimen domestik yang terjadi, diantaranya yaitu, melihat Rally Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sangat memukau pada akhir tahun 2023 dan dilanjutkan pad awal tahun 2024, sangat besar potensi IHSG untuk menembus level All Time High (ATH) nya pada tahun 2024, tetapi untuk hari ini, dikhawatirkan IHSG hari ini akan menguji terlebih dahulu level All Time High nya terlebih dahulu sebelum koreksi pada sesi II mendatang.

Sementara itu, IHSG diproyeksikan akan menguat terbatas terlebih dahulu pada sesi I perdagangan yangmana seiring dengan berjalannya waktu IHSG ditutup melemah nantinya pada sesi II perdagangan bursa. Hal ini disebabkan adanya potensi aksi taking profit yang dilakukan oleh para investor dan minimnya sentimen yang terjadi pada pekan ini dan mendatang.

Dari segi teknikal, IHSG ditutup menguat tanpa menyisakan lower shadow yang mengindikasikan bahwa aksi para buyer sangat kuat pada perdagangan kemarin dan terdapat 326 saham yang menguat. Tetapi, dikhawatirkan IHSG akan retracement terlebih dahulu menuju area Support nya sebelum melanjutkan kenaikannya pada pekan depan.

Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:
Kami merekomendasikan swing saham INDY pada harga 1605, dengan TP1 di 1660, TP2 di 1690, dan SL di 1555. Selanjutnya, ada LPPF di harga 2130, dengan TP1 di 2200, TP2 di 2245, dan SL di 2060. Terakhir ada ESSA di harga 590, dengan TP1 di 610, TP2 di 620, dan SL di 575.

Selanjutnya dari Fast Trade ada, SMDR di harga 354, dengan TP1 di 366, TP2 di 372, dan SL di 344.

 

Topics:

More Kolom


KOLOM TERKAIT